Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Majalah Atlantic: Trump Sebut Marinir AS yang Tewas dalam PD I Pecundang

Gambar
  WASHINGTON - Presiden Donald Trump menyebutkan beberapa tentara Korps Marinir Amerika Serikat (AS) yang disemayamkan di penyemayaman Perang Dunia (PD) I di Prancis untuk "pecundang" serta "orang tolol" sebab terbunuh dalam tindakan. Umpatan presiden itu disingkap majalah Atlantic di hari Kamis. Cara Sarri Merayakan Scudetto Laporan itu, yang dicatat oleh pimpinan redaksi majalah Atlantic; Jeffrey Goldberg, menjelaskan Trump sudah menampik untuk berkunjung ke Aisne-Marne American Cemetery (Penyemayaman Amerika Aisne-Marne) di dekat Paris di tahun 2018 sebab ia cemas rambutnya bisa menjadi berantakan ditengah-tengah hujan. Waktu itu, beberapa pembantunya tawarkan helikopter yang akan membawanya kesana, tetapi tidak bisa terbang sebab permasalahan cuaca. "Dalam pembicaraan dengan anggota staf senior saat pagi hari dari lawatan yang direncanakan saat itu, Trump mengatakan, 'Mengapa saya harus ke penyemayaman itu? Tempat itu sarat dengan pecundang',"

PBB Tuduh Rusia Dukung Tentara Bayaran Wagner Group di Libya

Gambar
  NEW YORK CITY - Satu laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutarakan jika Rusia sudah menguatkan suport logistiknya untuk perusahaan militer swasta Wagner Grup di Libya. Minimal seputar 338 penerbangan kargo suport Moskow dari Suriah dikirim dalam sembilan bulan sampai 31 Juli. Cara Sarri Merayakan Scudetto Laporan, yang disaksikan oleh Reuters, mengatakan jika cara itu mempunyai tujuan menolong barisan tentara bayaran itu memberikan dukungan pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) yang diperintah Jenderal Khalifa Haftar di Libya timur. Laporan yang tidak dipublikasikan—yang dibikin oleh pemantau sangsi berdiri sendiri serta diberikan ke Komite Sangsi Libya di Dewan Keamanan PBB—juga mendapatkan jika Turki, Uni Emirat Arab, Yordania, Rusia serta Qatar sudah menyalahi embargo senjata di Libya. Misi PBB di Yordania, Rusia, Qatar serta Uni Emirat Arab belum menyikapi keinginan tanggapan atas laporan itu. (Baca:Ahli: Turki Dapat Kerahkan Skema Rudal S-400 Rusia ke Libya) Presiden

Misteri DF-26 China, Rudal Pembunuh Kapal Induk dan Momok bagi AS di Guam

Gambar
  WASHINGTON - DF-26 ialah rudal pembunuh kapal induk jagoan China. Misil selama 42 kaki, yang dikeluarkan dari transporter-erector-launcher (TEL), bisa bawa hulu ledak dua ton—konvensional atau nuklir—sejauh 2.500 mil. DF-26 yang dikeluarkan dari pangkalan di daratan China bisa menghajar lapangan udara Taiwan beberapa saat sebelum pasukan invasi China melewati Selat Taiwan. Bila Beijing membuat "permainan" untuk beberapa pulau yang disengketakan di Laut China Selatan serta Timur, Beijing bisa coba perlambat respon Amerika dengan lemparkan DF-26 ke pangkalan pesawat pembom Angkatan Udara AS di Guam. Cara Sarri Merayakan Scudetto Berarti, seberapa banyak DF-26 yang dipunyai China. Sayang sekali Pentagon nampaknya payah hitung mereka. Berikut yang menjadi mirakel sebab dapat jadi momok buat militer AS serta Taiwan. (Baca: China Menembakkan Rudal Pembunuh Kapal Induk, Peringatan untuk AS) Beberapa pimpinan Republik Rakyat China (RRC) sekian tahun lalu putuskan jika rudal maupun

Pentagon: China Lirik Indonesia untuk Jadi Pangkalan Militernya

Gambar
  WASHINGTON - Laporan Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menjelaskan China melirik sarana militer di Indonesia serta banyak negara yang lain untuk dibuat pangkalan militernya. Cara Sarri Merayakan Scudetto Menurut Pentagon, kecuali Indonesia, Beijing melirik sarana militer Pakistan, Myanmar,Thailand, Singapura, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, serta Tajikistan. Arah Beijing untuk membuat jaringan logistik militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) global agar mengganggu operasi militer AS. "China sedang berupaya untuk mempersiapkan logistik yang bertambah kuat di seputar selusin negara, termasuk juga tiga di lingkungan India, untuk sangat mungkin tentaranya memproyeksikan serta menjaga kekuatannya pada jarak yang bertambah jauh," bunyi laporan itu, yang diambil dari Nikkei Asian Ulasan, Kamis (3/9/2020). (Baca: China Telah Ungguli AS dalam Jumlah AL, Rudal Darat serta Skema Rudal Udara) Dalam laporan tahunan Pentagon 2020 berjudul

Lawan Boikot, Israel Danai Grup Kebencian Anti-Muslim Amerika

Gambar
  WASHINGTON - Pemerintah Israelterungkap sudah menyepakati hibah untuk group kedengkian anti-Muslim di Amerika Serikat (AS) saat tanda-tanda Islamofobia banyak muncul di Barat. Majalah Yahudi-Amerika memberikan laporan permodalan oleh pemerintahan Zionis itu untuk menantang pergerakan Memboikot, Divestasi serta Sangsi (BDS) pada Israel. Cara Sarri Merayakan Scudetto Dokumen yang didapat oleh majalah Yahudi-Amerika, Forward, lewat keinginan Undang-Undang Kebebasan Info, mengutarakan jika Kementerian Kepentingan Taktiks Israel, mentransfer USD40.000 (Rp590,9 juta) ke organisasi Zionis Kristen yang berbasiskan di Tennessee. Organisasi itu masuk ke daftar group kedengkian yang diawasi Southern Poverty Law Center's (SPLT). SPLT, satu organisasi advokasi hukum nirlaba Amerika yang mengutamakan diri pada hak-hak sipil serta litigasi kebutuhan publik, sudah membuat daftar ekstensif kelompok-kelompok kedengkian anti-Muslim, banyak salah satunya ialah simpatisan setia negara Israel. &q