Misteri DF-26 China, Rudal Pembunuh Kapal Induk dan Momok bagi AS di Guam


 

WASHINGTON - DF-26 ialah rudal pembunuh kapal induk jagoan China. Misil selama 42 kaki, yang dikeluarkan dari transporter-erector-launcher (TEL), bisa bawa hulu ledak dua ton—konvensional atau nuklir—sejauh 2.500 mil.

DF-26 yang dikeluarkan dari pangkalan di daratan China bisa menghajar lapangan udara Taiwan beberapa saat sebelum pasukan invasi China melewati Selat Taiwan. Bila Beijing membuat "permainan" untuk beberapa pulau yang disengketakan di Laut China Selatan serta Timur, Beijing bisa coba perlambat respon Amerika dengan lemparkan DF-26 ke pangkalan pesawat pembom Angkatan Udara AS di Guam.

Berarti, seberapa banyak DF-26 yang dipunyai China. Sayang sekali Pentagon nampaknya payah hitung mereka. Berikut yang menjadi mirakel sebab dapat jadi momok buat militer AS serta Taiwan. (Baca: China Menembakkan Rudal Pembunuh Kapal Induk, Peringatan untuk AS)

Beberapa pimpinan Republik Rakyat China (RRC) sekian tahun lalu putuskan jika rudal maupun roket ialah langkah yang gampang dan murah untuk secara cepat tutup sela di antara senjata China serta Amerika di Pasifik barat. "Kemampuan rudal konservatif berbasiskan darat yang kuat dari RRC lengkapi ukuran serta kekuatan yang makin besar dari kekuatan gempuran presisi berbasiskan udara serta laut," kata Departemen Pertahanan AS dalam laporannya berjudul "Military and Security Developments Involving the People's Republic of China 2020".

DF-26 bukan salah satu misil konservatif di gudang Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLARF). Ada rudal balistik jarak pendek DF-11, DF-15 serta DF-16 serta rudal balistik jarak menengah DF-21. DF-26 digolongkan untuk rudal balistik jarak menengah.

Saat China akan arahkan beberapa misilnya ke target di darat, DF-21D serta DF-26 dengan cara teori dapat menghajar kapal di laut. "Pembunuh kapal induk", orang Amerika menyebutkan senjata itu.

DF-26, yang pertama-tama ada pada 2015 serta mulai bekerja pada 2016, dapat disebut ialah misil yang sangat mencekam. Tetapi seberapa banyak dari seputar 1.300 misil PLARF yang disebut DF-26?.

Di tahun 2018 tidak ada lebih dari 30 unit DF-26 TEL di PLARF, menurut Ankit Panda, seorang pakar rudal di Carnegie Endowment for International Peace di Washington, DC. Satu tahun selanjutnya ada 80 dari keseluruhan seputar empat brigade, semasing dengan pangkal, kendaraan, serta personelnya sendiri.

Postingan populer dari blog ini

BBC Symbols: Alan Turing was actually a deserving champion - however where were actually the ladies?

Microchipping Workers: A Increasing Pattern in the Future of Function?

Running the numbers